I made this widget at MyFlashFetish.com.

Sabtu, 13 November 2010

MAUT yg berakhir dgn PERSAHABATAN part 4 ツ

lanjut yaa :)

PART 4
-------------------------------------------------------
Cakka dan Alvin bingung gmna caranya nemuin cewek yg di dalam mimpi cakka..
"kita harus ke rumah sakit jiwa yang di huni sama cewe yg dalem mimpi gue.."

“Tapi, dia ada di rumah sakit jiwa mana? Kita kan nggak tau” tanya Alvin.

“Lo bener, Vin. Gue harus mikirin gimana cara supaya gue bisa ketemu sama tu cewek” jawab cakka .

beberapa menit kemudian ..

“Kita pulang sekarang?” tanya cakka. Alvin mengangguk.

“Rumah lo dimana, Vin?” tanya cakka.

“Gue nggak akan balik ke rumah, cakk” jawab Alvin. Cakka tampak berpikir.

“Lo tinggal di rumah gue aja, Vin” ajak cakka. Alvin menggeleng.

“Nggak usah, cak. Makasih. Lo anterin gue ke makam kakak gue aja” jawab Alvin. Cakka terpaksa menuruti permintaan Alvin. Ia mengantarkan Alvin ke makam kakak Alvin.

“Makasih, cak. Lo pulang aja, gue nggak apa-apa kok” kata Alvin.

“Kalo gue pengin ketemu lo lagi, gue harus nyari lo kemana, Vin?” tanya cakka.

“Lo bisa nyari gue di taman” jawab Alvin. Lalu, cakka meninggalkan Alvin
di makam kakaknya.

Di depan rumah cakka sore itu…

“Cakka!!!” panggil seseorang yang ternyata adalah Derly. Derly tampak aneh.

“Derly ?!” jawab cakka. Begitu cakka melihat Derly, Ia terkejut karena ia melihat bercak darah di baju Derly.

“Gue kangen banget sama lo, sob” ujar derly

“Ngapain lo kesini, Der?” tanya cakka menyembunyikan keterkejutannya.

“Mau ngeliat keadaan lo” jawab Derly.

“Gue baik-baik aja kok, Der” kata cakka.

“Beneran?” tanya Derly.

“Iya. Eh, lo nggak masuk dulu?” tanya cakka. Derly menggeleng.

“Nggak usah, cak. Gue langsung pulang aja, ya. Gue kesini Cuma mau liat keadaan lo” jawab Derly.

“Oke. Hati-hati” kata cakka.

“Sip. Besok lo harus masuk ya, cak” kata Derly

“Oke” jawab cakka. Derly meninggalkan rumah cakka. Setelah Derly pulang, cakka masuk ke dalam rumahnya.

“Cakka, darimana kamu?” tanya papa cakka

“Nenangin diri, pa” jawab cakka

“Papa harap besok kamu mau masuk sekolah” kata papa cakka

“Iya, pa. Besok cakka bakalan masuk” jawab cakka. Cakka berjalan menuju kamarnya. Sesampainya di kamar, cakka membaringkan badannya di tempat tidur.

“Hah…terlau banyak beban hari ini. Gue harus istirahat. Cha, gue tidur dulu” kata cakka sambil mencium foto icha. Tak lama kemudian, cakka tertidur. Kali ini, mimpi itu tidak menghantuinya lagi. Sekitar jam 9 malam cakka terbangun.

“Gue nggak mimpiin itu lagi” batin cakka senang. Tiba-tiba, HP cakka berbunyi. Ada telepon dari ibunya Derly .

“Halo, tante?” kata cakka.

“Cak, Derly ada di rumah kamu?” tanya ibu Derly.

“Tadi sore, Derly emang ke rumah cakka, tante. Tapi, sekitar jam 6, dia udah pulang” jawab cakka

“Aduh, keluyuran kemana lagi itu anak. Ya udah, makasih cakka” kata ibu Derly

“Tante, tunggu. Emangnya ada apa, tante?” tanya cakka

“Derly belum pulang, cak. Udah tante telfon-telfon tapi nggak diangkat. Tante sama om sangat khawatir. Kamu bisa bantuin tante nyari dia?” jawab ibu Derly.

“Pasti, tante. Caka pasti bantuin tante” kata cakka. Lalu, cakka mengambil kunci motor dan pamit pada orangtuanya. Setelah itu, cakka pergi mencari Derly.

“Derly, lo kemana sih?” batin cakka. Baru saja ia sampai di perempatan jalan kompleksnya, ia melihat Derly.

“Derly!” panggil cakka. Derly tidak menoleh sedikit pun. Cakka turun dari motornya dan menghampiri Derly.

“Derly!” Cakka menarik tangan Derly. Ia melihat mata Derly yang berwarna merah. Ia seperti orang bingung. Derly memukul wajah cakka dan mendorongnya hingga cakka terjatuh. (BUUKKK) cakka sangat terkejut dengan sikap sahabatnya yang satu ini. Setelah memukul dan mendorong cakka,
Derly terus berjalan seperti orang bingung. Cakka berdiri dan memanggil Derly .

“Derly, berhenti!!!” seru cakka. Derly menghentikan langkahnya.

“Der, lo kenapa? Ini bukan lo, der. Apa yang ter..” belum selesai cakka berbicara ia melihat sesosok bayangan hitam lewat di depan Derly. Seiring
menghilangnya bayangan itu, Derly terjatuh. Cakka segera menghampiri Derly. Betapa kagetnya cakka
ketika melihat Derly seperti habis diterkam binatang buas. Banyak cakaran di tubuhnya. Derly sudah tidak bernyawa lagi. Ia meninggal.

“Tolong!!!!!!!!!!!!!!!” teriak cakka. Beberapa orang keluar dari rumah mereka dan segera menolong cakka membawa Derly ke rumah sakit.cakka segera menelepon orang tua
Derly. Ibu Derly datang ke rumah sakit langsung menangis histeris. Ayah Derly menenangkan ibu Derly walaupun ia sendiri tak kuasa menahan airmata. Tak lama
kemudian, papa dan mama cakka datang. Mereka mencoba menenangkan orangtua Derly. Malam itu, suasana duka menyelimuti orangtua Derly. Duka yang amat dalam juga dirasakan oleh cakka.
Setelah ia kehilangan icha , kini ia harus menghadapi kenyataan kalau Derly,
sahabatnya juga meninggal dalam keadaan tragis di depan matanya sendiri.

“Cakka . ayo pulang” ajak papanya.

“Nanti aja, pa. Cakka mau nemenin Derly” kata cakka.

“Cakka, sayang. Kamu turutin kata papa kamu. Kamu butuh istirahat. Besok kita hadiri pemakaman Derly sama-sama, ya” kata mama cakka.
Kali ini, cakka harus menurut. Ia meninggalkan
rumah sakit dalam keadaan batin yang teriris-iris. Sesampainya di rumah, tiba-tiba cakka jatuh pingsan..

to be continued (:

cakka kok bisa pingsan yah ?

Bagaimana kelajutannya?

Tunggu part 5 ..
:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar